Kamis, 31 Oktober 2013

HAL UNIK dalam uang 50 RIBU

Hal Unik Gambar Tersembunyi di Uang Pecahan 50ribu Rupiah
Ternyata di uang 50 ribu yang lama ada 'sesuatu' yang banyak orang tidak mengetahuinya. Apakah 'sesuatu' itu? Perhatikan foto di atas ini dan lihat tanda tanda panah yang yang mengarah ke lingkaran merah.

Setelah di perbesar, hasilnya terlihat seperti pada gambar di bawah ini.

Hal Unik Gambar Tersembunyi di Uang Pecahan 50ribu Rupiah
Uang kertas lama ini berfoto salah satu pencipta lagu kebangsaan Indonesia yaitu lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman / W.R Supratman.
Hal Unik Gambar Tersembunyi di Uang Pecahan 50ribu Rupiah
Mungkin mata uang tersebut di desain sedemikian rupa untuk menghormati jasa beliau.



from http://muhfachrizal.blogspot.com

Fakta Ka'bah






Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ???”
Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.
Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Prof. Hussain Kamel, menemukan suatu fakta mengejutkan bahawa Mekah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan itu, ia menarik garis-garis pada peta, dan setelah itu ia mengamati dengan saksama posisi ketujuh benua terhadap Mekah dan jarak masing-masing.
Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan projek garis bujur dan garis lintang. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahawa Mekah merupakan pusat bumi atau dunia. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Ogos, 1978).

Ka'bah sebagai pusat bumi : Perhatikanlah arah panah dari setiap arah penjuru di bumi, semua Ummat Islam melakukan Ibadah dengan mengarah pada satu Pusat (Kiblat) yaitu ke Ka'bah, baik pada saat melakukan shalat maupun saat menunaikan salah satu rukun berhaji, yaitu Tawaf. Hal ini sama seperti pergerakan Bumi dan planet-planet lainnya yang berpusat pada Matahari, atau sama seperti pergerakan Matahari dan bintang-bintang yang berpusat pada satu titik sehingga membentuk satu kelompok atau kumpulan bintang-bintang atau yang disebut dengan Galaksi.Setiap arah Rotasi dari bintang-bintang, Planet-planet dan benda lainnya dalam galaksi-galaksi tersebut membentuk lingkaran/ mengelilingi suatu pusat dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, sesuai dengan Hukum/ aturan dalam melakukan Tawaf dalam salah satu Ritual Haji.
Gambar-gambar satelit yang muncul kemudian pada tahun 90-an menekankan hasil dan natijah yang sama, ketika kajian-kajian lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahawa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama masa geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan itu terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke arah Makkah.
Allah berfirman maksud-Nya: Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri di sekelilingnya). (asy-Syura: 7).
Kata Ummul Qura berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya, menunjukkan Mekah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang cukup penting dan luas di dalam peradaban Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain serta keunggulan di atas semua kota.
Ada beberapa ayat dan hadis nabawi yang memperkuatkan fakta ini. Allah berfirman maksud-nya: Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembusi (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusinya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan). (ar-Rahman: 33).
Berdasarkan ayat ini dan beberapa hadis dapat difahamkan bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Mekah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu bererti bahawa Mekah juga berada di tengah-tengah lapisan langit.
Selain itu ada hadis yang menerangkan bahawa Masjidil Haram di Mekah, tempat kaabah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.
Nabi SAW bersabda maksudnya: “Wahai orang-orang Mekah, wahai orang-orang Quraisy , sesungguhnya kamu berada di bawah pertengahan langit”.
Berdasarkan kajian di atas, bahawa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahawa Kota Suci Mekah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia.
Hal ini akan mengakhiri kontroversi yang timbul pada empat dekade yang lalu oleh kalangan Barat.
Ada banyak perdebatan ilmiah untuk membuktikan bahawa Mekah merupakan wilayah kosong bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut. Jika waktu Mekah diterapkan, maka mudah bagi setiap orang mengetahui waktu shalat

Hari Ahad menjadi Hari Minggu

Kenapa Hari Ahad dirubah Menjadi Hari Minggu?
Hari Ahad, hari pertama dalam bahasa Arab, namun pada kalender nasional diganti penyebutannya dengan hari Minggu yang merupakan bahasa saduran dari bahasa Portugis
“Domingo”, yang berarti hari Tuhan. Dalam literature lain disebutkan bahwa Domingo adalah nama seorang Pendeta Kristen, yang pada hari Ahad selalu melakukan Kebaktian Gereja dan aktifitas rutin mingguan.
Ini berdasar-kan kepercayaan Kristen bahwa pada hari itu Yesus bangkit. Dalam bahasa Melayu yang lebih awal, kata ini di-eja sebagai “Dominggu”. Baru sekitar akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20, kata ini dieja sebagai “Minggu” hingga sekarang.Sebagai seorang muslim selayaknya kita tetap menyebutnya dengan nama Ahad.
Kata minggu (m dalam huruf kecil) berarti pekan, satuan waktu yang terdiri dari tujuh hari. Terlepas dari apa pun penyebutannya, hari Ahad atau Minggu, Sunday atau Aditya, RadityaRedite atau Diteyang diambil dari bahasa Sansekerta dan berarti matahari, ternyata hari tersebut mengandung pengertian yang sama dalam hal Ketuhanan.
Dalam Islam, Ahad artinya satu (dalam bahasa Arab), yang bermakna bahwa Tuhan manusia itu hanya Satu atau Esa, yaitu Allah Swt. Tuhan pencipta alam semesta beserta isinya, Dialah yang menciptakannya, merawatnya, menjaganya bahkan mungkin suatu masa nanti menghancurkannya.
Bangsa Portugis selama kurang lebih 85 tahun (1511 M – 1596 M) berinteraksi dengan Nusantara, peninggalannya yang masih membekas sampai hari ini adalah dirubahnya hari Ahad menjadi Minggu pada penanggalan nasional. Ada tujuh hari dalam penanggalan nasional yang berasal dari bahasa Arab, satu yang sudah dirubah yaitu hari Ahad menjadi Minggu.
Berdasarkan artinya mari kita urutkan nama-nama hari tersebut;

  • Ahad (Bahasa Arab: Ahad) = Satu / Kesatu. Menurut penjelasan Nabi saw ketika ditanya tentang makna nama-nama hari oleh para sahabatnya; Hari Ahad adalah hari yang baik untuk bertanam dan membuat binaan, kerana pada hari Ahad Allah memulai menciptakan dunia dan membangunnya.
  • Senin (Bahasa Arab: Isnain) = Dua / Kedua. Hari Isnin adalah hari yang baik untuk musafir dan untuk berniaga, kerana bahawasanya pada hari Isnin Nabi Syith telah musafir dalam urusan perniagaan dan beliau banyak mendapatkan keuntungan dari perniagaannya.
  • Selasa (Bahasa Arab: Tsalasa ) = Tiga / Ketiga. Hari Selasa adalah hari berdarah, kerana pada hari itu, bermulanya Siti Hawa berhaid, dan pada hari itu pula mula-mula terjadinya pembunuhan anak Nabi Adam iaitu Qabil membunuh Habil.
  • Rabu (Bahasa Arab: Arbaa)= Empat / Keempat. Hari Rabu adalah hari kebinasaan yang berkekalan, kerana pada hari itu Allah SWT menenggelamkan Fir’aun bersama kaumnya. Kaum Samud dan kaum ‘Ad yang mereka itu adalah kaum Nabi Saleh, juga di binasakan oleh Allah pada hari Rabu.
  • Kamis (Bahasa Arab: Khamsa) = Lima / Kelima. Hari Khamis adalah hari yang baik untuk menuntut sekalian hajat, kerana bahawasanya Nabi Ibrahim AS pergi ke istana raja Mesir, maka raja Mesir menunaikan hajatnya dan mengembalikan isterinya Siti Sarah.
  • Jum’at (Bahasa Arab: Jumu’ah)= Hari Ramai /Berkumpul/Berjama’ah. Hari Jumaat adalah hari yang baik untuk mengadakan perhubungan dan pernikahan.
  • Sabtu (Bahasa Ibrani: Sabbat)= Hari Berhenti atau Terakhir. Hari Sabtu adalah di namakan sebagai hari tipu daya, kerana pada hari itu orang-orang kafir Quraish telah mengadakan tipu daya pada perjanjian Darrun Nadwah.

----- Semoga Bermanfaat ------

Bersuci


Dalam hukum Islam, soal bersuci dan seluk-beluknya termasuk ilmu dan amalan yang penting, karena diantara syarat-syarat şalat telah ditetapkan bahwa seseorang yang akan mengerjakan şalat diwajibkan suci dari hadas dan suci pula badan, pakaian, dan tempatnya dari najis.
     Firman Allah Swt.:
اِنََّ  ﷲَ يُحِبُّ التَّوَّا بِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطهِّرِيْنَ٠  ﴿البقرة  ٢٢٢﴾
     “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan dirinya.” (Al-Baqarah: 222)
     Perihal bersuci meliputi beberapa perkara berikut:
a. Alat bersuci, seperti air, tanah, dan sebagainya.
b. Kafiat (cara) bersuci.
c. Macam dan jenis-jenis najis yang perlu disucikan.
d. Benda yang wajib disucikan.
e. Sebab-sebab yang menyebabkan wajib bersuci.
     Bersuci ada dua bagian:
1. Bersuci dari hadas. Bagian khusus untuk badan, seperti mandi, berwuḍu, tayamum.
2. Bersuci dari najis. Bagian ini berlaku untuk badan, pakaian, tempat.

Mabadi’ (poko-pokok) yang sepuluh


Sebelum mulai ilmu pelajaran fiqh, terlebih dahulu perlu diketahui 10 perkara di bawah ini.

  1.  Ta’rifnya: Arti kata fiqh menurut bahasa Arab adalah paham atau pengertian. Menurut istilah: Ilmu untuk mengetahui hukum-hukum syara’ yang pada perbuatan anggota, diambil dari dalil-dalil yang tafşili (terinci).
  2. Yang mengaturnya: Nabi Saw., dan yang menyusunnya seperti susunan yang sekarang ini adalah Imam Abu Hanifah.
  3. Namanya: Ilmu Fiqh
  4. Nisbatuhu (bandingannya dengan ilmu lain): Ilmu untuk mengetahui perbedaan hukum-hukum agama (syara’)ndengan ilmu-ilmu lain.
  5.  Maudu’nya: Tempat berlaku ilmu fiqh pada perbuatan-perbuatan yang mungkin mengakibatkan hukum-hukum yang lima.
  6. Hukumnya: Hukum belajar fiqh adalah fardu ‘ain, sekedar untuk mengetahui ibadat yang sah dan tidak, dan selebihnya (lain dari itu) fardu kifayah
  7. Tujuannya: buah dari mengamalkan dan mengetahui ilmu fiqh adalah mendapat keridaan Allah Swt. yang menjadi jalan kebahagiaan dunia dan akhirat.
  8. Kelebihannya: Fiqh melebihi segala ilmu, seperti sabda Rasulullah Saw.: 



مَنْ يُرِ دِاللّٰهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّ يْنِ
    Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik di sisi-Nya, dijadikanNya orang itu ahli agama (ahli fiqh).
   9.  Pengambilannya: Fiqhdiambil dari Qur’an, sunnah, ijma’, dan qias.
  10.  Masailnya (yang diperbincangkannya): Kalimat-kalimat yang mengandung hukum, langsung atau tidak langsung, seperti yang kita katakan, “Fitrah itu wajib,” atau “Wuḍu itu syarat şalat.”

4 Mażhab Yang Dipakai Umat Islam




1. Mażhab Hanafi. 
Penyusunnya yaitu Imam Abu Hanifah. Beliau dilahirkan pada tahun 80 Hijriah dan meniggal dunia di Bahdad pada tahun 150 Hijriah. Beliau belajar di Kufah, dan disanalah beliau mulai menyusun mażhabnya. Kemudian beliau duduk berfatwa mengembangkan ilmu pengetahuan di Bahdad. Beliau memberikan penerangan kepada segenap lapisan muslimin, sehingga ia terkenal sebagai seorang terbesar di masa itu, mahir dalam ilmu fiqh serta pandai meng-istinbat-kan hukum dari Al-Qur’an dan Hadiś.
            Menurut riwayat yang dapat dipercaya, beliau adalah wadi’ ilmu fiqh (yang mula-mula menyusun ilmu fiqh sebaimana susunan sekarang ini). Beberapa ulama telah bergaul dengan Abu Hanifah, mereka pelajari mażhab beliau dan hukum yang mereka dapat dari beliau itu mereka tulis. Mereka sebagai pendukung mażhab Abu Hanifah. Kemudian sebagian besar dari mereka kembali memeriksa dan menyelidiki hukum-hukum tadi dengan memeriksa dalil-dalilnya serta disesuaikan dengan keadaan-keadaan kefaedaha dan kemudaratannya, sehingga beberapa diantara mereka ada yang tidak mufakat terhadap sebagian dari hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh imam tadi, bahkan mereka tetapkan hukumnya menurut pendapat mereka sendiri, berbeda dengan pendapat Imam Abu Hanifah. Mereka inilah yang dinamakan sahabat-sahabat Abu Hanifah, diantaranya yaitu Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, dan Zufar. Mażhab ini banyak tersiar di Bahdad, Parsi, Bukhara, Mesir, Syam, dll.

2. Mażhab Maliki. 
Nama penyusunya adalah Malik bin Anas Al-Aş bahi. Beliau dilahirkan tahun 93 Hijriah dan meniggal dunia dalam bulan Safar tahun 170 Hijriah. Beliau belajar di Madinah, dan disana beliau menulis kitabAl-Muwaţţa, kitab hadiś yang terkenal sampai sekarang. Beliau menyusun kitab tersebut atas anjuran Khalifah Manşur ketika beliau bertemu waktu menunaikan haji.
            Beliau menyusun mażhabnya atas 4 dasar: Kitab Suci, Sunnah Rasul, ijma’, dan qiyas. Hanya, dasar yang terakhir ini beliau gunakan dalam hal-hal yang terbatas sekali karena beliau adalah ahli hadiś. Beliau berkata, “Sesungguhnya saya sebagai manusia biasa kadang-kadang betul dan kadang-kadang salah, maka hendaklah kamu periksa dan kamu selidiki pendapat-pendapat itu; mana yang sesuai dengan sunnah, ambillah!”.
            Imam Malik adalah ahli fiqh dan hadiś. Pada masanya beliau terbilang paling berpengaruh di seluruh Hijaz. Orang menyebut beliau “Sayyid Fuqaha Al-Hijaz” (pemimpin ahli fiqh di seluruh daerah Hijaz). Beliau mempunyai banyak sahabat(murid), diantaranya yang terkemuka ialah Muhammad bin Idris bin Syafii, Al-Laiśy bin Sa’ad, Abu Ishaq Al-Farazi. Pengikut mażhab ini terbanyak terdapat di Tunisia, Tripoli, Magribi, dan Mesir.

3. Mażhab Syafii. 
Nama penyusunnya adalah Muhammad bin Idris bin Syafii, keturunan bangsa Quraisyi. Beliau dilahirkan di Khuzzah tahun 150 Hijriyah, dan meninggal di Mesir tahun 204 Hijriyah. Sewaktu berumur 7 tahun, beliau telah hafal Al-Qur’an. Setelah berumur 10 tahun beliau hafal Al-Muwaţţa (kitab guru beliau, Imam Malik). Setelah beliau berumur 20 tahun, beliau mendapat izin dari gurunya (Muslim bin Khalid) untuk berfatwa). Kata Ali bin Usman, “Saya tidak pernah melihat seorang pun yang lebih pintar daripada Syafii. Sesungguhnys tidak ada seorang pun yang menyamainya di masa itu. Ia pintar dalam segala pengetahuan, sehingga bila ia melontarkan anak panah, dapat dijamin 90% akan mengenai sasarannya.”
Ketika hampir berumur 20 tahun, beliau pergi ke Madinah karena mendengar kabar tentang Imam Malik yang begitu terkenal sebagai ulama besar ilmu hadiś dan fiqh. Di sana beliau belajar kepada Imam Malik. Kemudian beliau pergi ke Irak, disana bergaul dengan sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah. Beliau terus pergi ke Parsi dan negeri lain. Kira-kira 2 tahun lamanya beliau dalam perjalanan ini.
            Dalam perjalanan ke negeri-negeri itu bertambahlah pengetahuan beliau tentang keadaan penghidupan dan tabiat manusia. Misalnya keadaan yang menimbulakan perbedaan adat dan akhlak, sangat berguna bagi beliau sebagai alat untuk mempertimbangkan hukum peristiwa-peristiwa yang akan beliau hadapi. Kemudian beliau diminta oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid supaya tetap tinggal di Bahdad. Setelah menetap di Bahdad, disanalah beliau menyiarkan agama, dan pendapat-pendapat beliau diterima oleh semua lapisan masyarakat.
            Beliau bergaul baik dengan rakyat maupun dengan pemerintah, bertukar pikiran dengan ulama, terutama sahabat-sahabat Imam Abu Hanifah, sehingga dengan pertukaran pikiran dan pergaulan itu beliau dapat menyusun pendapat “qadim” (pendapat beliau yang pertama). Kemudian beliau kembali ke Mekah hingga tahun 198 Hijriyah. Pada thun itu pula beliau pergi ke Mesir, di sana beliau menyusun pendapat beliau yang baru (qaulul jadid).
            Kata-kata Syafii yang sangat perlu menjadi perhatian, terutama ulama yang mendukung dan mengikuti mażhab Syafii, ialah: “Apabila hadiś itu sah, itulah mażhabku, dan buanglah perkataanku yang timbul dari ijtihadku.” Pengikut mażhab Syafii yang terbanyak ialah di Mesir, Kurdistan, Yaman, Aden, Hadramaut, Mekah, Pakistan, dan Indonesia.

4. Mażhab Hanbali.
 Nama penyusunya adalah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal. Beliau di lahirkan di Bahdad dan meninggal dunia pada hari Jum’at tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 241 Hijriyah. Semenjak kecil beliau belajar di Bahdad, Syam, Hijaz, dan Yaman. Beliau adalah murid Imam Syafii. Syafii memuji . Katanya. “Saya keluar dari Bahdad, tidak saya tinggalkan di sana seorang yang lebih taqwa, lebih wara’, dan lebih alim selain Ahmad bin Hambal, yang sungguh banyak menghafal hadiś.
            Murid beliau banyak yang terkemuka, diantaranya yaitu Bukhari dan Muslim. Beliau berpegang teguh pda fatwa sahabat apabila tidak ada naş. Beliau menyusun mażhabnya atas 4 dasar.
            Dasar pertama adalah naş Quran dan hadiś. Dalam soal yang beliau hadap, beliau selidiki ada atau tidaknya naş, kalau ada naş, beliau berfatwa menurut naş itu.
            Dasar kedua adalah fatwa sahabat. Dalam suatu peristiwa, apabila tidak ada naş yang bersangkutan dengan peristiwa itu, beliau cari fatwanya para sahabat. Apabila ada fatwa dari salah seorang sahabat, sedangkan beliau tidak melihat bantahan dari sahabat-sahabat lain maka beliau hukumkan peristiwa itu menurut fatwa sahabat tadi. Jika fatwa itu berbeda antara beberapa sahabat, beliau pilih yang lebih dekat pada Kitab atau Sunnah.
            Dasar ketiga adalahh mursal atau lemah, apabila tidak bertentangan dengan dalil-dalil yang lain.
            Dasar keempat adalah qias. Beliau tidak memakai qias kecuali tidak ada jalan lain.
            Beliau sangat hati-hati dalam melahirkan fatwa apabila tidak ada naş atau aśar sahabat. Kemungkinan besar karena sangat hati-hatinya beliau menjalankan fatwa itulah yang menyebabkan lambatnya mażhab beliau tersiar di daerah yang jauh, apalagi muruid-murid beliau pun sangat berhati-hati pula. Mula-mula mażhab itu tersiar di Bahdad, kemudian berangsur-angsur keluar daerah-daerah lain. Sekarang pengikutnya terbanyak ialah si Hijaz, apalagi sesudah Raja Ibnu Sa’ud menetapkan mażhab Hanbali sebagai mażhab resmi bagi pemerintah Arab Saudi. Di Mesir tidak tampak mażhab ini kecuali pada abad ke-7 Hijriyah. Hingga sekarang tidak banyak rakyat Mesir yang mengikuti mażhab ini.
            Demikianlah ringkasan perkembangan hukum fiqh Islam.

Kuantor

Definisi :
Dalam matematika istilah kuantor ada dalam logika matematika. Ada 2 macam kuantor, yaitu kuantor universal : untuk semua ( for all ), biasa di simbolkan dengan hurup A terbalik (Lancipnya di bawah). Dan satunya kuantor eksistensial : ada (exist), terdapat (there), biaasanya di simbolkan dengan hurup E yang menghadapnya terbalik.

Misalkan P(x) adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D.
Pernyataan “ untuk setiap x, P(x) dikatakan sebagai pernyatan kuantor universal dan secara simbolik ditulis sbb : ∀ x, P(x). symbol “∀” disebut kuantor universal.
Pernyataan “untuk beberapa x, P(x) “dikatakan sebagai pernyataan kuantor eksistensial dan secara simbolik ditulis sbb: ∃ x, P(x). symbol “∃” di sebut kuantor eksistensial.

Pernyataan” untuk setiap x, P(x)  bernilai benar jika terdapat sekurang – kurangnya satu x ∈ D sehingga P(x) benilai benar. Jadi ntuk mengevaluasi sebuah proposisi  dalam bentuk simbolik dsn memuat predikat, kita harusmenetapkan daaerah asal dari setiap variabelnya dan memberikan interpretasi terhadap fungsi dan predikat yang ada di dalamnya.

Contoh 1 : TUlislah proposesi berikut secara simbolik:
“untuk setiap bilangan bulat positif yang habis dibagi dengan 6 juga habis dibagi dengan 3”
Jawaban :
Misalkan : Predikat “x habis dibagi dengan y” secar simbolik ditulis sebagai P(x,y). maka predikat “x habis di bagi 6 juga habis di bagi 3" secara simbolik dapat ditulis sbb:
Jika P(x,6) maka P(x,3) jadi proposisi yang secara simbolik dapat ditulis sbb:
∀ x, jika P(x,6), maka P(x,3) dengan daerah asal himpunan bilangan bulat positif.
Contoh 2 : Evaluasilah apakah proposisi berikut benar atau salah :
∀ x∃y, Q (x,y) dengan Q (x,y)  mempunyai interpretasi 2x=y mempunyai daerah asal himpunan bilangan ganjil.

Jawaban :
Prorposisi tersebut dapat dikatakan sbb: untuk setiap bilangan ganjil x dapat ditemukan bilangan ganjil y sehingga 2x=y. karena untuk setiap x bilangan ganjil 2x bilangan genap, maka bilangan y adalah genap     ( dengan kata lain bilangan ganjil y tak pernah di temukan. Jadi proposisi yang ditanyakan bernilai salah.
Sifat negasi/ekuivalen  kuantor:
Kuantor Universal : ∀ x, P(x)        ∃x, P(x)
Kuantor  Eksistensial : ∃x, P(x)        : ∀ x, P(x)



Contoh : tentukan negasi dari formula yang memuat kuantor berikut :
∀ x∃y, { P (x) Λ Q (y) }
∃x∀ y, { Q (x)         R (y) }
   Jawaban :
∀ x∃y, { P (x) Λ Q (y) }          ∃x, { ∃y, ( P (x) Λ Q (y) ) }
        ∃x∀ y, { P (x) Λ Q (y) }
        ∃x∀ y, { P (x) V Q (y) }
∃x∀ y, { Q (x)          R (y) }         ∀ x, { ∀ y, ( Q(x)        R(y) ) }
                       ∀ x∃y, { Q (x)          R (y) }
                        ∀ x∃y, { R (y)        Q (x)  }

Terjemahan Kuantor ke Dalam Bahasa Indonesia
Langkah – langkahnya :
Tuliskan makna daari setiap kuantor.
Sajikan makna ini dalam kalimat sederhana (mudah dimengerti )
Contoh : misalkan x, y  variable untuk mahasiswa di kampus ini. C(x) : x mempunyai computer, F(x,y) : x dan y berteman. Nyatakan kedalam Bahasa Indonesia kuantor berikut :
∀ x { C(x) V ∃y ( C(y) Λ F(x,y) ) }
Penyelesainya : setiap mahasiswa x di kampus ini memiliki computer, atau ada mahasiswa lainnya y, dimana x dan y berteman.

Terjemahan Bahasa Indonesia Kedalam symbol Kuantor
Contoh : Sajikan kalimat berikut ke dalam bentuk kuantor.
Beberapa mahasiswa dalam kelas ini pernah datang ke Jakarta.
Setiap mahasiswa dalam ini  pernah datang ke Surabaya atau Jakarta.
Penyelesaiannya : Misalkan  J(x) : x pernah datang ke Jakarta, S(x) : pernah datang ke Surabaya. Maka kalimat di atas dapat disajikan dalam kuantor berikut :
∃x, P(X)
∀ x { J(x) V S(x)  }

Negasi Kuantor
Di perhatikan kalimat : “setiap mahasiswea di kelas ini sudah mengambil kalkulus”. Pernyataan ini dapat di tulis dalam symbol : ∀ x, P(x) dimana P(x) : x sudah mengambil kalkulus. Negasi dari pernyataan ini dapat diungkapkan sebagai berikut :
“tidaklah benar bahwa setiap mahasiswa di kelas ini sudah mengambil kalkulus”. Ini berarti “ada mahasiswa yang belum (tidak) mengambil kalkulus”, ditulis ∃x,¬P(x) “ ada x yang tidak ada bersifat P(x)”.
∀ x, ¬P(x)
∃x, P(X)
∃x, ¬P(x)
∀ x, P(x)
Nilai Kebenaran Kuantor

 P(x) bernilai salah untuk setiap x di dalam semesta pembicaraan ada x di dalam semesta ( minimal satu ) sehingga  P(x) bernilai benar x, P(x).
Ada x di dalam semesta sehingga P(x) bernilai salah. P(x) bernilai benar untuk setiap nilai x di dalam semesta pembicaraan x, p(x).

Ciri – Ciri Kuantor Universal :
Sifat  P  dimiliki oleh setiap X dalam semesta pembicaraannya.
( ∀ x), P(x)
Sesuatu bernilai benar untuk semua individualnya.

Ciri – Ciri Kuantor Eksistensial :
Sifat P  dimiliki oleh paling sedikit satu x dalam semesta pembicaraannya.
(∃x), P(X)
Pernyataan :
Jika  P adalah menunjukan sifat “ laki – laki “ dan q menunjukan sifat “ wajib militer “,
Maka kalimat tersebut dapat di tulis : ( ∀ x), { P(x)       q (x) } dan (∃x) { p(x) Λ~ q(x) }
       Contoh :
Setiap laki – laki harus wajib militer
Ada laki – laki yang tidak wajib militer
Ditulis sebagai berikut :
Untuk setiap x, jika x laki – laki maka x harus wajib militer
Terdapat  x sehingga x laki-laki dan x tidak wajib militer
Secara umum :
Kuantor universal selalu diikuti dengan bentuk implikasi
Kuantor eksistensial selalu diikuti dengan bentuk konjungsi
Hubungan Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial
Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor dan semesta pembicaraannya adalah semua peserta kuliah logika informatika, maka kalimat utama :
P : ( ∀ x), A(x) ( A adalah sifat mendapatkan nilai A ), dan kedua ( negasi ) : ~p : (∃x) ~ A(x)
Negasi Kuantor
~ [ ( ∀ x) p ( x) ] = ( ∃ x ) ~p ( x )
~ [ ( ∃ x ) p ( x) ] = ( ∀ x ) ~p ( x )
Memunculkan Quantifier duality yaitu kalimat dapat diekspresikan dalam bentuk kalimat lain :
∀ x Likes ( x, Ice cream ) ∃x¬ Likes ( x, Ice cream)
∀ y Mendapat ( y, Nilai A ) ∃y¬ mendapat (y, Nilai A )
∀ x ∀ y  sama dengan ∀ y  ∀ x
∃x  ∃y sama dengan  ∃y ∃x 
∃x  ∀ y  sama dengan  ∀ y  ∃x 
∃x  ∀ y  Loves (x,y) “ there is a person who loves everyones”
∀ y  ∃x  Loves (x,y) “ Everyone is loved by at least on person “

Rumusan atau Formula yang Melibatkan lebih dari satu variableDefinisi :
Dalam matematika istilah kuantor ada dalam logika matematika. Ada 2 macam kuantor, yaitu kuantor universal : untuk semua ( for all ), biasa di simbolkan dengan hurup A terbalik (Lancipnya di bawah). Dan satunya kuantor eksistensial : ada (exist), terdapat (there), biaasanya di simbolkan dengan hurup E yang menghadapnya terbalik.

Misalkan P(x) adalah fungsi proposisi dengan daerah asal D.
Pernyataan “ untuk setiap x, P(x) dikatakan sebagai pernyatan kuantor universal dan secara simbolik ditulis sbb : ∀ x, P(x). symbol “∀” disebut kuantor universal.
Pernyataan “untuk beberapa x, P(x) “dikatakan sebagai pernyataan kuantor eksistensial dan secara simbolik ditulis sbb: ∃ x, P(x). symbol “∃” di sebut kuantor eksistensial.

Pernyataan” untuk setiap x, P(x)  bernilai benar jika terdapat sekurang – kurangnya satu x ∈ D sehingga P(x) benilai benar. Jadi ntuk mengevaluasi sebuah proposisi  dalam bentuk simbolik dsn memuat predikat, kita harusmenetapkan daaerah asal dari setiap variabelnya dan memberikan interpretasi terhadap fungsi dan predikat yang ada di dalamnya.

Contoh 1 : TUlislah proposesi berikut secara simbolik:
“untuk setiap bilangan bulat positif yang habis dibagi dengan 6 juga habis dibagi dengan 3”
Jawaban :
Misalkan : Predikat “x habis dibagi dengan y” secar simbolik ditulis sebagai P(x,y). maka predikat “x habis di bagi 6 juga habis di bagi 3" secara simbolik dapat ditulis sbb:
Jika P(x,6) maka P(x,3) jadi proposisi yang secara simbolik dapat ditulis sbb:
∀ x, jika P(x,6), maka P(x,3) dengan daerah asal himpunan bilangan bulat positif.
Contoh 2 : Evaluasilah apakah proposisi berikut benar atau salah :
∀ x∃y, Q (x,y) dengan Q (x,y)  mempunyai interpretasi 2x=y mempunyai daerah asal himpunan bilangan ganjil.

Jawaban :
Prorposisi tersebut dapat dikatakan sbb: untuk setiap bilangan ganjil x dapat ditemukan bilangan ganjil y sehingga 2x=y. karena untuk setiap x bilangan ganjil 2x bilangan genap, maka bilangan y adalah genap     ( dengan kata lain bilangan ganjil y tak pernah di temukan. Jadi proposisi yang ditanyakan bernilai salah.
Sifat negasi/ekuivalen  kuantor:
Kuantor Universal : ∀ x, P(x)        ∃x, P(x)
Kuantor  Eksistensial : ∃x, P(x)        : ∀ x, P(x)



Contoh : tentukan negasi dari formula yang memuat kuantor berikut :
∀ x∃y, { P (x) Λ Q (y) }
∃x∀ y, { Q (x)         R (y) }
   Jawaban :
∀ x∃y, { P (x) Λ Q (y) }          ∃x, { ∃y, ( P (x) Λ Q (y) ) }
        ∃x∀ y, { P (x) Λ Q (y) }
        ∃x∀ y, { P (x) V Q (y) }
∃x∀ y, { Q (x)          R (y) }         ∀ x, { ∀ y, ( Q(x)        R(y) ) }
                       ∀ x∃y, { Q (x)          R (y) }
                        ∀ x∃y, { R (y)        Q (x)  }

Terjemahan Kuantor ke Dalam Bahasa Indonesia
Langkah – langkahnya :
Tuliskan makna daari setiap kuantor.
Sajikan makna ini dalam kalimat sederhana (mudah dimengerti )
Contoh : misalkan x, y  variable untuk mahasiswa di kampus ini. C(x) : x mempunyai computer, F(x,y) : x dan y berteman. Nyatakan kedalam Bahasa Indonesia kuantor berikut :
∀ x { C(x) V ∃y ( C(y) Λ F(x,y) ) }
Penyelesainya : setiap mahasiswa x di kampus ini memiliki computer, atau ada mahasiswa lainnya y, dimana x dan y berteman.

Terjemahan Bahasa Indonesia Kedalam symbol Kuantor
Contoh : Sajikan kalimat berikut ke dalam bentuk kuantor.
Beberapa mahasiswa dalam kelas ini pernah datang ke Jakarta.
Setiap mahasiswa dalam ini  pernah datang ke Surabaya atau Jakarta.
Penyelesaiannya : Misalkan  J(x) : x pernah datang ke Jakarta, S(x) : pernah datang ke Surabaya. Maka kalimat di atas dapat disajikan dalam kuantor berikut :
∃x, P(X)
∀ x { J(x) V S(x)  }

Negasi Kuantor
Di perhatikan kalimat : “setiap mahasiswea di kelas ini sudah mengambil kalkulus”. Pernyataan ini dapat di tulis dalam symbol : ∀ x, P(x) dimana P(x) : x sudah mengambil kalkulus. Negasi dari pernyataan ini dapat diungkapkan sebagai berikut :
“tidaklah benar bahwa setiap mahasiswa di kelas ini sudah mengambil kalkulus”. Ini berarti “ada mahasiswa yang belum (tidak) mengambil kalkulus”, ditulis ∃x,¬P(x) “ ada x yang tidak ada bersifat P(x)”.
∀ x, ¬P(x)
∃x, P(X)
∃x, ¬P(x)
∀ x, P(x)
Nilai Kebenaran Kuantor

 P(x) bernilai salah untuk setiap x di dalam semesta pembicaraan ada x di dalam semesta ( minimal satu ) sehingga  P(x) bernilai benar x, P(x).
Ada x di dalam semesta sehingga P(x) bernilai salah. P(x) bernilai benar untuk setiap nilai x di dalam semesta pembicaraan x, p(x).

Ciri – Ciri Kuantor Universal :
Sifat  P  dimiliki oleh setiap X dalam semesta pembicaraannya.
( ∀ x), P(x)
Sesuatu bernilai benar untuk semua individualnya.

Ciri – Ciri Kuantor Eksistensial :
Sifat P  dimiliki oleh paling sedikit satu x dalam semesta pembicaraannya.
(∃x), P(X)
Pernyataan :
Jika  P adalah menunjukan sifat “ laki – laki “ dan q menunjukan sifat “ wajib militer “,
Maka kalimat tersebut dapat di tulis : ( ∀ x), { P(x)       q (x) } dan (∃x) { p(x) Λ~ q(x) }
       Contoh :
Setiap laki – laki harus wajib militer
Ada laki – laki yang tidak wajib militer
Ditulis sebagai berikut :
Untuk setiap x, jika x laki – laki maka x harus wajib militer
Terdapat  x sehingga x laki-laki dan x tidak wajib militer
Secara umum :
Kuantor universal selalu diikuti dengan bentuk implikasi
Kuantor eksistensial selalu diikuti dengan bentuk konjungsi
Hubungan Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial
Jika dua pernyataan tersebut ditulis dengan kuantor dan semesta pembicaraannya adalah semua peserta kuliah logika informatika, maka kalimat utama :
P : ( ∀ x), A(x) ( A adalah sifat mendapatkan nilai A ), dan kedua ( negasi ) : ~p : (∃x) ~ A(x)
Negasi Kuantor
~ [ ( ∀ x) p ( x) ] = ( ∃ x ) ~p ( x )
~ [ ( ∃ x ) p ( x) ] = ( ∀ x ) ~p ( x )
Memunculkan Quantifier duality yaitu kalimat dapat diekspresikan dalam bentuk kalimat lain :
∀ x Likes ( x, Ice cream ) ∃x¬ Likes ( x, Ice cream)
∀ y Mendapat ( y, Nilai A ) ∃y¬ mendapat (y, Nilai A )
∀ x ∀ y  sama dengan ∀ y  ∀ x
∃x  ∃y sama dengan  ∃y ∃x 
∃x  ∀ y  sama dengan  ∀ y  ∃x 
∃x  ∀ y  Loves (x,y) “ there is a person who loves everyones”
∀ y  ∃x  Loves (x,y) “ Everyone is loved by at least on person “

Rumusan atau Formula yang Melibatkan lebih dari satu variable
Jika suatu predikat menyangkut lebih dari satu objek, misalnya p(x,y), maka perlu dibicarakan suatu pernyataan lebih dari suatu kuantor.
Contoh :
Diketahui : P = (pria) W = (wanita) “x menikah dengan y” = M(x,y), adalah fungsi pernyataan pada     p x w.
Diketahui : A = (bilangan asli ) “2x – y – 5z < 10” K (x,y,z) adalah fungsi pernyataan pada A x A x A.
Suatu fungsi pernyataan yang bagian depannya dibubuhi dengan kuantor untuk setiap variabelnya seperti contoh berikut ini : ∀ x  ∃y   p(x,y)  atau ∃x  ∃y   ∀z  p(x,y,z) merupakan suatu pernyataan dan mempunyai nilai kebenaran.
Kombinasi kuantor yang mungkin untuk predikat p(x,y) adalah :
( ∀ x) (∀ y ) p(x,y) ; ( ∀ x) (∃y) p(x,y) ;  (∃x) (∀ y ) p(x,y)
(∃x) (∃y)  p(x,y) ; (∀ y ) ( ∀ x) p(x,y) ; (∃y)  ( ∀ x) p(x,y)
(∀ y ) (∃x) p(x,y) ; (∃y)  (∃x) p(x,y)
       Kita dapat mencari ingkarnya :
(∃x) (∀ y ) p(x,y) = ( ∀ x) ~ { (∀ y ) p(x,y) } = ( ∀ x) (∃x) ~  { p(x,y) }
Jika R(x,y) = “x percaya pada y” maka ekspresi dibawah ini berarti :
∀ x { ∃y R(x,y) } = Semua orang memiliki orang yang dipercaya.
∃y  { ∀x R(x,y) } = Ada seseorang yang di percayai oleh semua orang termasuk dirinya sendiri.
∃x   { ∀y R(x,y) } = Ada sseorang yang mempercayai semua orang.
∀y  { ∃x R(x,y) } = Semua orang memiliki seseorang yang mempercayainya.
∀ x  { ∀y R(x,y) } = Semua orang mempercayai semua orang termasuk dirinya sendiri.
Jika suatu predikat menyangkut lebih dari satu objek, misalnya p(x,y), maka perlu dibicarakan suatu pernyataan lebih dari suatu kuantor.
Contoh :
Diketahui : P = (pria) W = (wanita) “x menikah dengan y” = M(x,y), adalah fungsi pernyataan pada     p x w.
Diketahui : A = (bilangan asli ) “2x – y – 5z < 10” K (x,y,z) adalah fungsi pernyataan pada A x A x A.
Suatu fungsi pernyataan yang bagian depannya dibubuhi dengan kuantor untuk setiap variabelnya seperti contoh berikut ini : ∀ x  ∃y   p(x,y)  atau ∃x  ∃y   ∀z  p(x,y,z) merupakan suatu pernyataan dan mempunyai nilai kebenaran.
Kombinasi kuantor yang mungkin untuk predikat p(x,y) adalah :
( ∀ x) (∀ y ) p(x,y) ; ( ∀ x) (∃y) p(x,y) ;  (∃x) (∀ y ) p(x,y)
(∃x) (∃y)  p(x,y) ; (∀ y ) ( ∀ x) p(x,y) ; (∃y)  ( ∀ x) p(x,y)
(∀ y ) (∃x) p(x,y) ; (∃y)  (∃x) p(x,y)
       Kita dapat mencari ingkarnya :
(∃x) (∀ y ) p(x,y) = ( ∀ x) ~ { (∀ y ) p(x,y) } = ( ∀ x) (∃x) ~  { p(x,y) }
Jika R(x,y) = “x percaya pada y” maka ekspresi dibawah ini berarti :
∀ x { ∃y R(x,y) } = Semua orang memiliki orang yang dipercaya.
∃y  { ∀x R(x,y) } = Ada seseorang yang di percayai oleh semua orang termasuk dirinya sendiri.
∃x   { ∀y R(x,y) } = Ada sseorang yang mempercayai semua orang.
∀y  { ∃x R(x,y) } = Semua orang memiliki seseorang yang mempercayainya.
∀ x  { ∀y R(x,y) } = Semua orang mempercayai semua orang termasuk dirinya sendiri.